Kasih Orang Tua



kenanglah kedua orang anda. biasanya, di saat orang tua kita masih hidup, tidak mudah untuk menghargai kasih sayang mereka. padahal mereka menebar cinta mereka dalam setiap desah napas, gerak bibir, dan ayunan langkah mereka / tak ada yang mereka pikirkan begitu penting selain keluarga mereka di dunia ini. bahkan dalam amarah, kekecewan, kesediahan meereka selimuti dengan kasih sayang.

bagi kita, ini mungkin nasehat tua yang begitu sering terdengar. namun tak pernah usang karena ortu dilahirkan sepanjang zaman. mengenang ortu sebenarnya mengenang keberadaan diri kita sendiri. kita terlahir dari buah kasih sayang, kita ditinggalpun dengan lambaian kasih sayang, memang tak ada yang terlambat, namun sebelum hati kecil anda menyesal, kasihanilah ortu anda. Bagi mereka, balasan ini lebih berharga dari apapun yang anda berikan, bagi mereka, itulah sebaik-baiknya bekal untuk menikmati usia senja.

nasehat,,?

orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.

motivasi diri,,,?

anda keliru menuntut orang lain memotivasi anda. tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. pidato pemimpin yang mengebu-gebu,program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah,semua itu adalah usaha untuk mengetuk pintu motivasi diri anda bila anda tidak berkenan membukanya gedoran sekeras apapun tidak akan berguna karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda,maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri.

anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain. karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. motivasi selalu berkaitan erat dengan harapan.sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama, antara anda dan mereka kemudian berjalan bahu-membahu untuk mewujudkannya. motivasi selalu muncul dari kegembiraan sedangkan kegembiraan dalam kerja sama.

nasehat,,?

hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebijakan yag terbesar, melainkan merupakan pola induk segala kebajikan yang lain.
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika Dia Sudah Tua

Ketika Dia Sudah Tua, bukanlah dia yang dulu.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapnya.
Ketika pakaiannya kotor karena makanan, ketika dia lupa cara memakai pakaian, ingatlah bagaimana dia dahulu mengajarimu.
Ketika dia berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkannya, ketika kau kecil, dia harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali diceritakan agar kau tertidur.


Ketika dia memerlukanmu untuk membantunya, jangan marah padanya, ingatlah sewaktu kecil, ia harus memakai segala cara untuk membantumu.
Ketika dia tak paham dengan hal-hal yang baru, jangan menertawakannya, pikirkan bagaimana dulu dia begitu sabar menjawab setiap "MENGAPA" darimu.
Ketika dia tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahnya, seperti dia memapahmu saat kau belajar berjalan.


Ketika dia lupa akan apa yang dibicarakan, berilah dia waktu untuk mengingatnya.
Sebenarnya baginya, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disampingnya mendengarkannya, dia sudah puas.
Ketika kau memandangnya yang mulai menua, janganlah bersedih.


Mengertilah, dukunglah dia seperti dia menghadapimu ketika kau mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu dia memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temanilah dirinya menjalankan sisa hidupnya.
Beri dia cinta dan kesabaranmu, dia akan memberikan senyuman yang tulus, dalam senyum itu terdapat cinta yang tak terhingga untukmu.


"I Love U Mom"

Bukti Cinta Seorang Ibu


Kiranya di dunia ini, tidak ada budi yang bisa mengimbangi ataupun membalas cinta seorang ibu. Cinta seorang ibu mengalir dalam darah dan ruh kita. Anak adalah buah cinta dari dua hati, namun ia tidak dititipkan dalam dua rahim. Ia dititipkan dalam rahim sang ibu. Selama sembilan bulan disana ia hidup dalam kesunyian sambil menghisap saripati kehidupan sang ibu. Kemudian ia keluar diantar oleh darah sang Ibu.
Berikut adalah sebuah kisah tentang pengorbanan seorang ibu terhadap anak yang sangat dicintainya. Mudah-mudahan ada hikmah yang dapat diambil setelah membaca kisah ini. Dan juga dapat menambah rasa sayang kita terhadap orang tua, terutama Ibu yang telah melahirkan dan merawat kita dengan cinta kasihnya yang tulus.

 Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal dunia karena sakit. Sang ibu sering merasa sedih memikirkan anak satu-satunya itu. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Sang Ibu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan : "Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati" Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya. Sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa. Hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu pun sampai ke telinga si ibu, dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan: "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya"

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, si ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah bersiap dengan pancungnya dan si anak pun sudah pasrah dengan nasibnya Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dari waktu yang ditentukan dan suasana sudah mulai berisik. Akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.

Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah. Tahukah anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya. Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini. Sesuatu untuk dijadikan renungan bagi kita, gar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan,

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi,

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan,

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan,

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan,

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan,

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati,

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti,

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan,

Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci untuk menuju surga,

Dan…..

Gunakahlah waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan dapat diputar kembali.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber 

Sebelum Ibu Tercipta


Sebelum IBU Tercipta....
Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut :

"Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?"
Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan ???

1.Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastik.

2. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat lelah.

3. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
4. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.

5. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.

6. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan

7. Enam pasang tangan...

Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan ???? hmm...
"Tentu saja ! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana-sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.

8. Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu...
"Bagaimana modelnya ?" Malaikat semakin heran.

Tuhan mengangguk-angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya : “ apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.

"Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara ! Mata itu berkata : “Saya mengerti dan saya sayang padamu".Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

"Tuhan", kata malaikat itu lagi,"Istirahatlah"

“Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai”

9. Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.

10. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.

11. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.

"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,pikul dan derita.
"Apakah ia dapat berpikir ?" tanya malaikat lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang Pencipta.

Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada kebocoran disini"

"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata....
air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata....,airmata...."

Akhirnya Malaikat berkata pelan pada pembaca.........:
"JIKA KAMU MENCINTAI IBU MU SHARE LAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DI DUNIA INI DAPAT MENGHORMATI, MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA"